TUGAS MATA KULIAH
MANAJEMEN RESIKO INFORMASI TEKNOLOGI
JNE
Kelompok
Alvin Aldo Kassidy - 321110004
Eka Saputra Destilvianus - 321110012
Ponco Warni - 321110021
Yohan Manggala -321110026
Yuan Maria Widyastuti - 321110027
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS MA CHUNG
MALANG
DAFTAR ISI
Bagian 1.
Ringkasan Eksekutif
Bagian 2. Profil
Organisasi
Bagian 3.
Pengelolaan Layanan
3.1 Deskripsi
Layanan
3.2 Tujuan
dan Manfaat Layanan
3.3 Model
Layanan dan Analisis
3.4 Ukuran
Keberhasilan Layanan
3.5 Pengelolaan
Masalah dalam Layanan
Bagian
4. Kesimpulan dan Saran
Bagian
5. Referensi
BAB
1
Ringkasan
Eksekutif
Laporan
ini merupakan laporan yang berisi tentang deskripsi layanan TI/SI yang
disediakan oleh JNE. Perusahaan sebesar JNE pastilah mempunyai layanan TI/SI
untuk men-support kegiatan bisnisnya. Untuk itulah kami mencoba melakukan
identifikasi serta mendeskripsikan tujuan layanan TI/SI tersebut.
PT TIki Jalur Nugraha Ekakuris atau JNE
adalah perusahaan yg bergerak dalam bidang logistik dan pengiriman barang yang
bermarkas pusat di Jakarta, Indonesia.
JNE
didirikan oleh Soeprapto Suparno pada tgl 26 Nov 1880. JNE dirintis sebagai
sebuah divisi dr TIKI atau PT Citra van Titipan Kilat yg bergerak pada bidang
jasa kurir Internasional. Karena Usaha yang semakin maju, tepatnya di tahun
1991, JNE bergabung sebagai
anggota asosiasi perusahaan -
perusahaan kurir negara Asia atau ACCA untuk
memperluas jaringan internasional.
Dengan
banyaknya persaingan di pasar domestik, akhirnya JNE juga mengembangkan
jaringan domestik. Selama bertahun-tahun JNE dan TIKI berkembang dan menjadi 2
perusahaan yang memiliki arah diri sendiri. Oleh karena alasan ini, kedua
perusahaan ini menjadi saingan. Akhirnya JNE menjadi perusahaan tersendiri dan
memiliki management serta logo tersendiri.
Adapun
visi JNE adalah menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan di dunia.
Sedangkan misinya adalah memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara
konsisten. Hingga saat ini JNE memiliki total 34 cabang, 37 agen, 264 sub-agen,
dan 853 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.
BAB
2
Profil
Organisasi
2.1 Ringkasan
Organisasi
PT
Tiki Jalur Nugraha Ekakurir didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh
Soeprapto Suparno. Perusahaan ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT Citra
van Titipan Kilat (TiKi) yang bergerak dalam bidang jasa kurir internasional.
Dengan
delapan orang dan kapital 100 juta rupiah JNE memulai kegiatan usahanya yang
terpusat pada penanganan kegiatan kepabeanan, impor kiriman barang, dokumen
serta pengantaranya dari luar negeri ke Indonesia.
Pada
tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan bergabung sebagai
anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang
bermakas di Hong Kong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk
mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.
Karena
persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan memperluas jaringan
domestik. Dengan jaringan domestiknya TiKi dan namanya, JNE mendapat keuntungan
persaingan dalam pasar domestik. JNE juga memperluas pelayanannya dengan
logistik dan distribusi.
Selama
setahun-tahun TiKi dan JNE berkembang dan menjadi dua perusahaan yang punya
arah diri sendiri. Karena ini dua-duanya perusahaan menjadi saingan. Akhirnya
JNE menjadi perusahaan diri sendiri dengan manajemen diri sendiri. JNE
menlancar logo sendiri dan membedakan dari TiKi.
JNE
juga membeli gedung-gedung pada tahun 2002 dan mendirikan JNE Operations
Sorting Center. Kemudian gedungnya untuk pusat kantor JNE juga dibelikan dan
didirikan pada tahun 2004. Dua-duanya berada di Jakarta.
Pada
tahun 2002 JNE membeli gedung dan mendirikan JNE Operations Sorting Center.
Gedung ini berpusat di Jakarta. Hingga saat ini JNE memiliki total 34 cabang,
37 agen, 264 sub-agen, dan 853 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia.
2.2 Struktur
Organisasi
Setiap
kantor cabang dan agen memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Adapun agen yang
memiliki fungsi sebagai :
- menerima permintaan kirim barang dari customer
- menginput data customer dan memberi kode destinasi pengiriman
Kantor
cabang memiliki fungsi dan scope yang lebih tinggi. Berikut merupakan fungsi
dari kantor cabang
- Menerima permintaan kirim barang dari customer
- Menerima permintaan kirim uang ke luar negeri (money remittance)
- Menerima permintaan logistik dari corporate untuk pengadaan barang (procurement)
- Melakukan update posisi barang kiriman
- Melakukan penyortiran barang kiriman berdasarkan lokasi destinasi
- Melakukan shipping menggunakan kurir ekspedisi ke lokasi – lokasi destinasi barang kiriman
- Mengawasi perpindahan barang melalui divisi JNE Logistik
BAB 3
Pengelolaan Layanan
3.1
Deskripsi Layanan
JNE Divisi Logistik yang bertugas
dalam melakukan pengiriman barang memiliki beberapa layanan IT yang
dimanfaatkan dalam pengelolaan proses bisnisnya antara lain :
1. My-ORION
Integrated System
My-ORION Integrated
System merupakan system terintegrasi yang dimanfaatkan oleh JNE sebagai layanan
pengelolaan berbagai aspek dari proses bisnis JNE dalam hal logistic, mencakup
di dalamnya Transaction Processing System dengan system barcode, pengelolaan
pergudangan hingga distribusi barang siap kirim, hingga pengelolaan kargo.
Aplikasi terintegrasi ini tersebar ke setiap cabang JNE hingga terhubung dengan
aplikasi yang terpasang pada setiap agen dari masing – masing cabang.
2. Website
& Tracking Items Facility
Merupakan
fasilitas pemantauan barang kiriman dengan pencocokan nomor resi barang melalui
teknologi web. Pemantauan barang kiriman terambil dari data barang kiriman yang
terpantau oleh system setiap cabang.
3.
Call Center / Customer Care
Fasilitas
Call Center difungsikan sebagai sarana pelayanan pertanyaan pelanggan seputar
barang kiriman maupun layanan yang disediakan
3.2 Tujuan dan
Manfaat Layanan
1.
My-ORION Integrated System
Tujuan
: Mengakomodasi perusahaan dengan fasilitas IT yang mampu mengelola permintaan pengiriman
barang, mencatat perubahan lokasi barang sesuai input dari setiap cabang yang
menerima kiriman, mengelola barang kiriman sesuai dengan kategori – kategori
tertentu, mengalokasikan kargo pengiriman serta jadwal pengiriman barang.
Manfaat
: Mengautomasi proses finansial pada perusahaan ketika terjadi transaksi kirim
paket, memantau perubahan posisi barang kiriman secara akurat dan cepat.
2.Website
& Tracking Items Facility
Tujuan
: Mengakomodasi pelanggan dalam hal pemantauan posisi barang kiriman secara
cepat dan kapan saja dengan koneksi internet, menyajikan informasi seputar
profil perusahaan serta pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan baik
pelanggan individu maupun korporasi.
Manfaat
: Pelanggan dapat memeriksa posisi barang kiriman secara cepat dan akses kapan
saja
3.
Call Center / Customer Care
Tujuan
: Mengakomodasi pelanggan dengan penyedia informasi seputar pelayanan yang
disediakan perusahaan, melayani pemeriksaan kiriman barang yang mengalami
masalah seperti hilang, terlambat kirim, kondisi paket tidak baik
Manfaat
: Pelanggan mengetahui informasi layanan yang disediakan perusahaan lebih
lengkap, pelanggan dapat melakukan pemeriksaan lokasi barang kiriman melalui
bantuan customer service, perusahaan memperoleh feedback yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan pengembangan layanan
IT perusahaan.
3.3
Model Layanan dan Analisis
·
Internet 24 jam
o
Agar web dan sistem dapat diakses 24 jam
maka diperlukan akses internet 24 jam dengan kecepatan tertentu.
o
Agar cutomer service dapat mengakses web
atau sistem 24 jam dalam menanggapi komplain customer
·
web 24 jam
o
agar konsumen dapat mengetahui informasi
pengiriman barangnya melalui web yang dapat diakses 24 jam
o
Agar cutomer service dapat mengakses web
atau sistem 24 jam dalam menanggapi komplain customer
·
Sistem 24 jam
o
Agar customer center yang menanggapi
komplain dapat mengakses sistem tersebut 24 jam.
·
Customer care 24 jam
o
Untuk menanggapi komplain customer
selama 24 jam
·
Server 24 jam
o
Agar web dan sistem dapat diakses 24 jam
maka diperlukan server yang mensupport web dan sistem selama 24 jam pula
3.4 Ukuran
Keberhasilan Layanan
Adapun tolok ukur yang
diperhatikan dalam pengkajian tingkat kepuasan hasil yang diberikan oleh
layanan IT perusahaan antara lain :
1. My-ORION
Integrated System
·
Penerimaan data transaksi cepat dan reliable
·
Data finansial ter-generate sesuai dengan transaksi yang berlangsung
·
Organisir barang kiriman sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan
·
Penjadwalan pengakutan oleh kargo tepat
waktu
2. Website
& Tracking Items Facility
·
Informasi barang kiriman sesuai dengan
resi kirim
3. Call
Center / Customer Care
·
Kepentingan pelanggan terpenuhi melalui
respons dari customer service
·
Masukan dari pelanggan memberi
kontribusi berupa peningkatan kualitas layanan yang terukur dari unsur komplain
pelangga
3.5 Pengelolaan
Masalah dalam Layanan
·
Internet lemot atau jaringan error :
Incident management, problem management (tergantung frekuensi, kalo banyak jadi
problem management)
·
Web down, salah info : Interaction
management, request management, incident management, problem management
(tergantung frekuensi, kalo banyak jadi problem management)
·
Sistem down : Interaction management,
incident management, problem management (tergantung frekuensi, kalo banyak jadi
problem management)
·
Tidak ada customer service yang
tersedia, jaringan telepon putus : request management
·
Server down, lampu mati, data server
hilang / rusak : incident management, problem management (tergantung frekuensi,
kalo banyak jadi problem management)
BAB
4
Kesimpulan
dan Saran
Kesimpulan
·
Sudah
adanya penerapan TI dalam proses bisnis JNE namun masih butuhnya Risk
management lebih lanjut untuk memperkecil terjadinya resiko terhadap suatu sektor dalam organisasi.
·
Sudah
memiliki tolok ukur dimana dapat menjadi indikator dari terjadinya sebuah
resiko.
·
Sebesar
serta sekuat apapun suatu organisasi dalam menerapkan solusi IT yang hebat
masih terdapat resiko yang berpotensi menghancurkan proses bisnis .
·
Potensi
untuk mengembangkan proses bisnis yang ada sangat besar mengingat adanya
pesaing yang memiliki struktur proses bisnis yang kurang lebih sama.
Saran
·
Solusi
IT serta risk management perlu diperbaharui seiring dengan berkembangnya proses
bisnis.
·
Risk
management perlu dibentuk sejak dini untuk mengatasi masalah-masalah yang dapat
terjadi selama proses bisnis berlangsung.
·
Tolok
ukur dapat saja diperbaharui dikarenakan proses bisnis yang semakin berkembang
apabila adanya kemungkinan potensi untuk melakukan ekspansi usaha serta
berbagai faktor lainnya untuk mengubah proses bisnis yang ada.
BAB 5
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/JNE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar